Sabtu, 27 Desember 2008

Do`a keluar Rumah

Do`a Keluar Rumah

Anak- anak kalian pasti sering kelur rumah, entah ke masjid, bermain, tau menunaikan werintah orangtua, dll. Tentu kalain ingat do`a akan keluar rumah kan, ini do`anya bagi yang lupa tau belum menghafalnya,


"Bismillahi tawakaltu `ala allahi la haula wa la quwata illa billahi."

artinya,"Dengan nama Alloh akau bertawakal ada allh dan tidada daya upaya dan kekuatan kecuali milik Alloh semata."

Jangan lupa juga ijin pada abu adan ummu dan berithukan apa dan kemana kalian pergi. kenakan pakaian yang islami dan seseuai unnah dan tidak lupa dijaga adab-adabnya.

Baca Selengkapnya »»

Umar bin Khaththab

`Umar bin Khaththab


Anak- anak semoga Alloh merohmati kalian semua, setelah kita mengenal Abu Bakar ash Shiddiq kita akan mengenal pengganti beliau yaitu Khulafaur Rosyidin yang kedua. Nama lengkap beliau adalah `Umar bin Khoththob bin Nufail bin `abdul `Uzza, lahir di Makkah, dari Bani Adi, keturunan suku Quraisy. Orangtua beliau bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan Hantamah binti Hasyim.
Beliau yang pertama dipanggil Amirul Mu'minin `Umar ibnul Khaththab. sedangkan Abu Bdipanggil Kholifatul Rosulillah. `Umar dijuluki oleh ­Rosulullah shallallahu `alaihi wassalm dengan julukan Al Faruq.
`Umar selalu meminta pendapat para shohabat termasuk `Ali bin Abi Tholib termasuk untuk keluar memerangi Persia dan Romawi dan beliau menerima masukan itu.

Di tahun yang sama (16 H), terjadi pula Perang Jalaula'. Yazdasir putra Kisra berhasil dikalahkan. Takrit berhasil ditaklukkan. Umar berangkat berperang kemudian menaklukkan Baitul Maqdis dan menyampaikan khotbahnya yang sangat terkenal di al-Jabiah. Pada tahun ini juga, Qonasrin ditaklukkan dengan kekerasan. Halab, Anthokiah, dan Manbaj ditundukkan lewat pertempuran.
Tahun 17 Hijriyah, `Umar memperluas Masjid Nabawi. Pada masa pemerintahan bekliau pernah terjadi kemarau panjang sehingga beliau mengajak penduduk untuk sholat minta hujan. Dengan perantaraan do'a `Abbas bin `Abdil Mutholib seorang paman nabi, hujan pun turun. Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa Umar keluar untuk sholat meminta hujan, ia mengenakan selendang Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada tahun ini pula, al-Ahwaz ditaklukkan secara damai.

Anak-anak ketahuilah pernah terjadi suatu musibah yang dahsyat, yaitu wabah tho`un dimana tentara islam yang Syam mendapat musibah wabah tho'un pada tahun 12 Hijriah. Setelah mendengar hal ini, `Umar yang menuju Madinah ingin kembali lagi ke Syam. Beliau lalu meminta pendapat para sahabatnya. Para shohabat berselisih pendapat ada yang setuju da yang tidak, kemudian `Abdurrahman bin `Auf datang dan menyampaikan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

"Apabila kalian mendengar terjadinya suatu wabah di suatu negeri, janganlah kalian datang ke negeri tersebut. Dan apabila terjadi wabah di suatu negeri, sedangkan kalian tengah berada di negeri tersebut, janganlah kalian keluar melarikan diri dari sana. "

Karena itu, Umar kembali lagi ke Madinah.
Pada tahun 19 Hijriyah, Qisariah ditaklukkan lewat peerangan. Sedangkan pada tahun 12 Hijriyah, Mesir ditundukkan lewat serangan yang pasukan islam dipimpin shahabat `Amru bin `Ash. Dikatakan bahwa Mesir secara keseluruhan ditaklukkan secara damai kecuali Iskandariah. Di tahun ini pula Maroko di benua Afrika ditaklukkan jug lewat peperangan. Kholifah `Umar mengusir yahudi dari Khoibar dan Najron.

Tahun 21 Hijriyah, Iskandariah dan Nahawand ditaklukkan melalui pertempuran yang dahsyat . Tahun 22 Hijriyah Adzerbaijan ditaklukkan dengan kekuatan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa negeri ini ditaklukkan dengan cara damai. Pada tahun ini pula, Dainur, Hamdan, Tripoli Barat, dan Rayyi ditaklukkan melalui kekuatan senjata. Pada tahun ke­ 23 Hijriyah, sisa-sisa negeri Persia ditaklukkan yang meliputi negeri Kroman, Sajistan, Ashbahan, dan berbagai pelosoknya. Pada akhir tahun 23 Hijriyah, Amirul Mukminin `Umar menunaikan ibadah haji.

Sa'id bin Musayyab berkata, "Setelah nafar (berangkat) dari Mina, `Umar singgah di Abthakh kemudian duduk bersila dan mengucapkan do'a seraya mengangkat kedua tangannya,

"Ya Allah, usiaku telah lanjut, kekuatanku telah mulai lemah, rakyatku telah tersebar luas. Karenanya, panggillah aku kepada-­Mu tanpa ada kewajiban yang aku sia-siakan atau amalan yang melewati batas.”

Pada penghujung bulan Dzulhijjah tahun 23 Hijriyah, `Umar ibnul Khaththab syahid terbunuh.

Imam Bukhori meriwayatkan dari Aslam bahwa Khalifah Umar pernah berdo'a,

"Ya Allah, karuniailah aku mati syahid di jalan-Mu dan jadikan­lah kematianku di negeri Rasul-Mu.”

Anak-anak yang Alloh membrikan kebaikan pada kalian, insya Allah tentu kalian sudah mengetahui orang yang membunuh Umar adalah seorang Majusi bernama Abdul Mughirah yang biasa dipanggil Abu Lu'lu'ah. Ia membunuh `Umar karena ia pernah datang mengadu kepada `Umar tentang berat dan banyaknya pajak yang harus dia keluarkan, tetapi `Umar menjawab, "Pajak mutidak terlalu banyak." Dia kemudian pergi sambil menggerutu, "Keadilannya men­jangkau semua orang kecuali aku." Ia lalu berjanji akan membunuhnya. Ia persiapkan sebuah pisau belati yang telah diasah dan diolesi dengan racun . Saat `Umar berangkat ke masjid seperti biasanya menunaikan shalat shubuh, langsung saja ia menyerang dan dtikamnya `Umar dengan tiga tikaman dan berhasil merobohkannya. Kemudian setiap orang yang berusaha mengepung dirinya diserangnya pula sampai ada salah seorang yang berhasil menjaringkan kain kepadanya. Setelah melihat bahwa dirinya terikat dan tidak bisamelarikan diri, dia membunuh dirinya dengan pisau belati yang dibawanya.

Namun sebagian mengatakan pembunuhan juga berdasarkan dendam atas kekalahan Persia melawan islam. Ketika diberitahukan bahwa pembunuhnya adalah Abu Lu’lu’ah, `Umar berkata, "Segala puji bagi Alloh yang tidak menjadikan kematianku di tangan seorang muslim." `Umar kemudian berwasiat kepada putranya, "Wahai Abdulloh, periksalah utang-­utangku!"

Setelah dihitung, ternyata `Umar mempunyai utang sejumlah 86.000 dirham. `Umar lalu berkata, "Jika harta keluarga `Umar sudah mencukupi, bayarlah dari harta mereka. Jika tidak mencukupi, pintalah kepada bani Adi. Jika harta mereka juga belum mencukupi, mintalah kepada Quraisy." Selanjutnya `Umar berkata kepada anaknya, "Pergilah menemui Ummul Mukminin `Aisyah! Katakan bahwa `Umar meminta izin untuk dikubur berdampingan dengan kedua sahabatnya (maksudnya Nabi dan Abu Bakar )." Mendengar permintaan ini, `Aisyah menjawab, "Sebetulnya tempat itu kuinginkan untuk diriku sendiri, tetapi biarlah sekarang kuberikan kepadanya." Setelah hal ini disampaikan kepadanya, `Umar langsung memuji Alloh.

Sebagian shohabat berkata kepada `Umar, "Tunjuklah orang yang engkau pandang berhak menggantikanmu." Umar kemudian menjadi­kan urusan ini sepeninggalnya sebagai hal yang disyurakan antara enam orang, yaitu `Utsman bin `Affan, `Ali bin Abu Thalib, Tholhah bin `Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqosh, dan `Abdurrahman bin `Auf . Dan `Umar berkata, "Saya tidak menanggung urusan mereka semasa hidup ataupun sesudah mati. Jika Alloh menghendaki kebaikan buat kalian, Alloh akan menghimpun urusan kalian pada orang yang terbaik di antara mereka sebagaimana Alloh telah menghimpun kalian pada orang yang terbaik di antara kalian sesudah Nabi kalian."

Demikianlah anak-anak semoga kalian diberi taufik oleh Robb kita, kisah amirul mukminin `Umar bin Khaththab yang meninggal syahid, semoga kita dimudahkan oleh Alloh mengikuti langkahnya menjadi muslim sejati. Amin.

Baca Selengkapnya »»

Aisyah binti Abi Bakar

`Aisyah binti Abi bakar

Anak-anak semoga Alloh menjaga kalian selalu. Setelah Nabi kita Muhammad shallahu `alaihi wassalam menikah dengan Saudah binti Zam`ah, maka beliau kemudian menikahi putri sahabat yang paling beliau cintai yaitu Abu Bakar ash sihddiq.
Ketahuilah anak-anak bahwa pernikahan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dengan putri Abu Bakar yaitu `Aisyah adalah perintah langsung dari Alloh ta`ala setelah wafatnya Khodijah .Dari 'Aisyah binti Abi bakar Rodhiallahu ‘anha, dia (`Aisyah)berkata,
"Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, "Aku melihat engkau dalam mimpiku selama tiga hari berturut-turut (sebelum aku menikahi engkau). Ada malaikat yang datang kepadaku dengan membawa gambarmu yang ditutup dengan secarik kain sutera. Malaikat itu berkata, 'Ini adalah istrimu'. Aku pun lalu membuka kain yang menutupi wajahmu. Ketika ternyata wanita tersebut adalah engkau ('Aisyah), aku lalu berkata: "Bila mimpi ini benar dari Alloh,pasti akan menjadi kenyataan."

(HR. Bukhori wa Muslim)


Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi 'Aisyah saat baru berusia 6 tahun di Madinah sesudah beliau menikahi Saudah. Namun Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak langsung hidup serumah dengan 'Aisyah. Setelah kurang lebih tiga tahun hidup serumah dengan Saudah, maka pada Syawal setelah perang Badar, kemudian beliau hidup serumah dengan 'Aisyah. 'Aisyah menempati salah satu kamar yang terletak di sebelah masjid nabawi saat itu. Dinding bilik beliau hanya terbuat dari batu bata dengan hanya beratapkan pelepah kurma. Alas tidur beliau hanyalah kulit hewan yang diisi rumput kering, sedangkan alas duduk beliau adalah tikar kasar, sedang kelambu atau tirai kamar beliau hanya terbuat dari bulu hewan.

Anak- anak semoga Alloh menjaga kalian, tirulah beliau `Aisyah dalam menjalani kehidupan ini.'Aisyah adalah seorang istri berjiwa mulia, penyantun, dan sabar dalam kehidupan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang serba kekurangan, hingga pernah dalam jangka waktu yang lama di dapurnya tidak terlihat adanya api untuk pemanggangan roti atau keperluan masak lainnya. Selama itu mereka hanya makan kurma dan minum air putih.
Sepeninggal suami beliau Rosululloh shallahu `alaihi wassalam kesederhanaan beliau tidak berubah. Ambilah contoh anak-anak kisah dibawah ini:
Disaat immat islam berhasil menguasai berbagai negeri dimana berbagai kekayaan datang melimpah, 'Aisyah pernah diberi uang seratus ribu dirham, lalu uang itu langsung ia bagikan kepada orang-orang hingga tak tersisa sekeping pun di tangannya, padahal disaat bersamaan itu beliau sedang berpuasa dan tidak ada sedikitpun makanan untuk berbuka puasa.. Salah seorang yang membantu beliau un berucap berkata, "Alangkah baiknya kalau engkau membeli sekerat daging meski­pun satu dirham saja untuk berbuka puasa." Aisyah pun menjawab, "Seandainya engkau katakan hal itu dari tadi, pasti aku melakukannya."

`Aisyah binti Abi Bakar adalah adalah wanita yang selalu menjaga kemuliaan dirinya, sehingga dunia tidaklah dihiraukannya. Beliau adalah salah seorang murid langsung Nabi kita Muhammad dimana beliau sepeninggal nabi menguasai berbagai ilmu agama dan memiliki kemampuan berda`wah sebagai guru para shohabat dan sebagai rujukan untuk memahami hadits, sunnah, dan alqur`an.

Imam Az-Zuhri pernah berkata ,
"Seandainya ilmu semua wanita disatu­kan, lalu dibandingkan dengan ilmu 'Aisyah, tentulah ilmu 'Aisyah lebih utama daripada ilmu mereka."

Hisyam bin 'Urwah meriwayatkan dari ayahnya, ia berkata,
"Sungguh aku telah banyak belajar dari 'Aisyah. Belum pernah aku melihat seorang pun yang lebih pandai daripada 'Aisyah tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah diturunkan, hukum fardhu dan sunnah, syair, permasalahan yang ditanyakan kepadanya, hari-hari yang digunakan di tanah Arab, nasab, hukum, serta pengobatan. Aku bertanya kepadanya, "Wahai bibi, dari manakah engkau mengetahui ilmu pengobatan?" 'Aisyah menjawab, 'Aku sakit, lalu aku diobati dengan sesuatu, lalu ada orang lain sakit juga diobati dengan sesuatu, dan aku juga mendengar orang banyak, sebagian mereka mengobati sebagian yang lain, sehingga aku mengetahui dan meng­hafalnya. "

Ketahuilah anak-anak semoga Allah memudahkan hidup kalian dengan kebaikan. Aisyah selain memiliki berbagai keutamaan dan kemuliaan, 'Aisyah juga memmpunyai sifat sebagaimana seorang wanita yaitu sifat gampang cemburu. Bahkan dia termasuk istri nabi yang paling rasa pencemburu. Oh ya anak-anak ada peristiwa yang dpernah dituduhkan kepada beliau yang berupa tuduhan keji yang terkenal dengan sebutan Haditsul ifki yaitu kisah tertinggal aisyah dalam suatu perjalanan bersama nabi, dimana beliau turun dri unta untuk mencari kalungnya yang terjatuh dan turunny beliau tidak diketahui nbai dan shohabat lainnya, lalau beliau kembali ke madinah dengan dikawal seorang shahabat yang kebetulan terakhir kembali dan disinilah awal tuduhan yang diarahakan pada beliau.Padahal yang dituduhkan kepadanya, padahal diri 'Aisyah sangat jauh dengan apa yang dituduhkan itu. Akhirnya Alloh turunkan ayat al-Qur'an yang menerangkan kesucian dirinya.

Ketika Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam sakit sekembalinya dari haji Wada' dan merasa bahwa ajalnya sudah dekat, seperti biasa beliau berkeliling kepada istri-istri beliau sebagaimana biasanya dan beliau selalu bertanya; "Di mana saya besok? Di mana saya lusa?" Hal ini mengisyaratkan bahwa beliau ingin segera sampai pada hari giliran 'Aisyah. Para istri Nabi yang lain pun memahaminya dan merelakan nabi untuk tinggal di tempat istri yang mana yang beliau sukai selama sakit, sehingga seluruh istri nabi berkata' "Ya Rosulullah, kami rela memberikan giliran kami kepada 'Aisyah. Di sana 'Aisyah menjaga dan merawat beliau, bahakan `Aisyah pernah berharap rasa sakit yang diderita nabi itu berpindah kepadanya. 'Aisyah berkata,"Aku rela menjadikan diriku, ayahku, dan ibuku sebagai tebusanmu, wahai Rosulullah." Tak lama kemudian Rosululloh Muhammad shallallahu `alaihi wassalam pun wafat di atas pangkuan 'Aisyah.

Dalam riwayat Imam Muslim 'Aisyah melukiskan detik-detik terakhir dari kehidupan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut,
"Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia di rumahku, pada hari giliranku, dan beliau bersandar di dadaku. Sesaat sebelum beliau wafat, 'Abdur Rahman bin Abu Bakar (saudaraku) datang menemuiku sambil membawa siwak, kemudian Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat siwak tersebut, sehingga aku mengira bahwa beliau menginginkannya. Siwak itu pun aku minta, lalu kukunyah (supaya halus)dan kuprcepat, lalu kubersihkan sebaik-baiknya sehingga siap dipakai. Lalu siwak itu kuberikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun bersiwak dengan sebaik-baiknya, sehingga belum pernah aku melihat cara ber­siwak beliau sebaik itu. Setelah itu beliau bermaksud memberi­kannya kembali kepadaku, namun tangan beliau lemas. Aku pun mendo'akan beliau dengan do'a yang biasa diucapkan Jibril untuk beliau dan yang selalu beliau baca bila beliau sedang sakit. (Alloohumma robban naasi... dst.) Akan tetapi, saat itu beliau tidak membaca do'a tersebut, melainkan beliau mengarahkan pandangannya ke atas, lalu membaca do'a, 'Arrofiiqol a'laa (Ya Alloh, kumpulkanlah aku di surga bersama mereka yang derajatnya paling tinggi: para nabi, shiddiqin, syuhada', dan sholihin). Segala puji bagi Alloh yang telah menyatukan air liurku dengan air liur beliau pada penghabisan hari beliau di dunia."

Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dimakamkan di kamar 'Aisyah, tepat di tempat beliau meninggal. Sepeninggal beliau 'Aisyah banyak menghabiskan waktunya untuk memberikan ta'lim. baik kepada kaum laki-laki maupun wanita (di rumahnya) dan banyak berperan serta dalam dmenda`wahkan sunnah dan kemurnian islam sampai wafatnya. 'Aisyah wafat pada malam Selasa bulan Romadhon tahun 57 Hijriyah pada usia 66 tahun.

Demikianlah anak- anak, semoga kita bisa mengambil manfaat dan mengikuti jejak beliau terutama bagi kalian wahai para muslimah (wanita) yang kelak akan mengarungi kehidupan mendampingi suami kalian . Semoga Alloh mengabulakn doa-doa kita selalu. Amin.

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 17 Desember 2008

Do` sebelum Makan dan Minum


Do`a Sebelum Makan Minum

Ayo jangan lupa makan dan minum yang teratur ya.. biar kita bisa melakukan aktivitas dengan baik, kalau lapar kan jadi lemas. Ingat bila meniatkan makan dan minun untuk Alloh agar dapat bereibadah pada-Nya insya Allah agar berpahala. tapi niatnya dalam hati dan tidak usah dilafalkan. begini do`anya

"Bismillah"
artinya, "Dengan menyebut nama Alloh"

Bila kalian lupa membacanya sebelum makan atau minum dan baru ingat saat di pertengahan makan atau minum maka bacalah,

"Bismikallohuma fii awalahi wa akhiri."
artinya, "Dengan menyebut nama Alloh di awal dan di akhir."
Jangan sampai lupa sebelum makan dan minum cuci tangan dulu yang bersih kalau perlu kaki juga dicuci yang berrsih lalu setelahnya juga ya....dan makannya jangan berebut dan selalu bersyukur atas nikmat dari Alloh.

Baca Selengkapnya »»

Masyithoh

Masyithoh Sang Penyisir Rambut


Anak-anak semoga Alloh mengabulkan permohonan kalian dan memberi kebaikan pada diri-diri kalian, pernahkan kalian mendengar sebuah nama yaitu Masyitoh. Baiklah perhatikan ya... . Diriwayatkan dalam musnad Imam Ahmad dari sahabat `Ibnu Abbas dia berkata, Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Pada saat malam terjadinya Isro’ saya mencium bau harum, sayapun bertanya, “"a Jibril, bau harum apakah ini?"
Jibril menjawab, "Ini adalah bau wangi wanita penyisir rambut putri Fir’aun (Masyithoh) dan anak-anaknya."

Saya bertanya, ”Bagaimana bisa demikian?”
Jibril berkata, "Ketika dia menyisir rambut putri Fir’aun suatu hari, tiba-tiba sisirnya terjatuh. Dia mengambilnya dengan membaca ”Bismillah (dengan nama Alloh)."
Putri Fir’aun berkata, "Hai, dengan nama bapakku?"
Masyithoh berkata, "Bukan, Alloh adalah Robbku dan Robbmu begitu juga Robb bapakmu."
Putri Fir’aun bertanya, "Kalau begitu, kamu punya Tuhan selain ayahku?"
Masyitoh menjawab, "Ya."
Anak putri Fir'aun berkata, "Akan aku laporkan pada ayahku."
Masyithohmenjawab, "Silahkan!'


Putri Fir’aun kemudian melaporkan kepada bapaknya, dan Fir’aunpun kemudian memanggil Masyithoh.
Fir’aun bertanya, “Ya Masyithoh, benarkah apakah kamu mempunyai tuhan selain aku?”
Masyithoh menjawab, "Ya,Rabbbku dan Rabbmu adalah Alloh."

Lalu Fir'aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Kwemudian satu persatu anak Masytihoh dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih.
Setelah itu Masyithoh berkata kepada Fir’aun, "Saya mempunyai satu permohonan."
Fir’aun menjawab, "Katakanlah!"
Masyithoh berkata, "Saya ingin engkau mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang-tulang anakku dalam satu kain untuk kemudian dikuburkan."
Fir’aun menjawab, "Akan aku penuhi permintaanmu."

Lalu satu demi satu anaknya dilemparkan ke dalam periuk mendidih itu di depan matanya, sampai akhirnya tinggal seorang bayi yang masih disusinya dan saat itu Masyithoh nampak ragu-ragu.
Sang anak yang masih bayi diatas gendongan Masyithoh, atas izin Alloh tiba-tiba berbicara, "Terjunlah ibu! Ayo terjunlah, adzab dunia lebih ringan daripada adzab Akhirat." Mendengar anaknya berbicara dan menyeru si ibupun langsung terjun bersama bayinya.

Itulah kisah tentang Masyithoh dan anak-anaknya yang mempertahankan aqidahnya bahwa hanya Alloh yang paling berhak diibadahi dan tidak ada selain-Nya. Ketahuilah anak-anak demikian seharusnya sikap kita sebagai muslim, kita harus pertahankan aqidah kita apapaun resikonya, mari kita senantiasa memohon kepada Alloh agar istiqomah dalam agama ini dan dalam sunnah ini. Amin.

Baca Selengkapnya »»

Sauda binti Zam`ah

Saudah binti Zam`ah


Anak anak semoga Allah ta`ala memberkahi kalian,ketahuilah sepeninggal Khodijah, Rasululloh shallallahu `alaihi wassalam menikah dengan shohabiyah bernama Sauda binti Zam`ah, siapakah beliau? Beliau bernama lengkap Saudah binti Zam'ah bin Qois bin `Abdi Syams bin Abud Al-Quraisyiyah Al-Amiriyyah. Ibu beliau bernama Asy-Syamus binti Qois bin Zaid bin `Amru dari Bani Najjar. Sebelum menikah dengan nabi beliau pernah menikah dengan As-Sakar bin `Amru saudara dari Suhair bin Amru Al-Amiri, beliau bersama delapan orang dari Bani Amir hijroh meninggalkan Makkah menuju Habasyah untuk menyelamatkan agamanya . Semasa tinggal dinegeri asing (Habasyah) beliau harus kehilangan suami beliau sang muhajirin dan beliaupun oleh Allah diberi ujian menjadi seorang janda disamping juga ujian dinegeri asing.

Oleh karena itu Khoulah binti Hakim as-Salimah menawarkan Saudah untuk beliau Nabi Muhammad shallahu `alaihi wassalam sebagai pengganti Khodijah dan untuk merringankan beban Sauda dan akhirnya nabi menikahi beliau dimana beliau mendampinginya dan membantunya menghadapi kerasnya kehidupan terlebih usia Sauda yang sudah menua.

Telah tercatat dalam sejarah tak seorangpun sahabat yang berani mengajukan masukan kepada Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang pernikahan beliau setelah wafatnya Ummul Mukminin Khodijah binti Khuwailid yang telah mengimani beliau disaat menusia mengkufurinya dan menyerahkan seluruh hartanya disaat orang lain menahan berntuan terhadapnya dan bersamanya pula Allah mengkaruniakan kepada nabianak-anak.

Akan tetapi hampir-hampir kesusahan menjadi berkepanjangan hingga Khaulah binti Hakim memberanikan diri mengusulkan kepada Rasulullah dengan cara yang lembut .
Khoulah :Tidakkah anda ingin menikah ya Rosulullah?
Nabi :Dengan siapa saya akan menikah setelah dengan Khodijah?
Khaulah :Bila anda ingin bisa dengan seorang gadis dan bisa pula dengan seorang janda.
Nabi : Bila dengan seorang gadis, siapa gadis tersebut?
Khaulah :Putri dari orang yang anda cintai yakni `Aisyah binti Abu Bakar.
Nabi : Bila dengan seorang janda?
Khaulah : Dia adalah Saudah binti Zam'ah, seorang wanita yang telah beriman kepada anda dan mengikuti yang anda bawa.

Maka menikahlah nabi kita dengan Sauda binti Zam`ah. Suku Quraisy Makkah merasa heran terhadap pernikahan Nabi dengan Saudah binti Zam'ah. Mereka bertanya-tanya seolah-olah tidak percaya dengan kejadian tersebut, seorang janda yang telah lanjut usia dan tidak begitu cantik menggantikan posisi Sayyidah wanita Quraisy dan hal itu menarik perhatian bagi para pembesar-pembesar diantara mereka.

Adapun Saudah radhiallaahu 'anha mampu untuk menunaikan kewajiban dalam rumah tangga nabi dan melayani putri-putri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Setelah tiga tahun rumah tangga tersebut berjalan maka masuklah `Aisyah dalam rumah tangga nabi,kemudian disusul kemudian istri-istri yang lain seperti Hafsoh binti `Umar , Zainab, Ummu Salamah dll. Saudah rodhiallahu 'anha menyadari bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam menikahi dirinya melainkan karena kasihan melihat kondisinya setelah kepergian suaminya yang meninggal, bagi beliau hal itu telah jelas sata Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam ingin menceraikan beliau dengan cara yang baik untuk memberi kebebasan kepada beliau, namun nabi nerasa bahwa hal itu akan menyakiti hatinya sehingga saat nabi menyampaikan isi hatinya keinginannya untuk menceraikan beliau, maka beliau berkata, "Ya Rosululloh tahankanlah aku di sisi engkau. Demi Alloh tiadalah keinginanku diperistri itu karena ketamakan saya akan tetapi hanya berharap agar Alloh membangkitkan aku pada hari kiamat dalam keadaan menjadi istri engkau."

Anak-anak semoga Allah menjaga kalian, demikianlah Saudah rodhiallahu 'anha lebih mendahulukan keridhoan suaminya yang mulia, maka beliau berikan hari giliran beliau kepada `Aisyah untuk menjaga hati Rosulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam .
Maka Rosulullah menerima usulan istrinya yang memiliki perasaan yang halus tersebut, maka Alloh berfirman yang artinya,

"Maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian dan sebenarnya perdamaian itu lebih baik (bagi keduanya)."
(An-Nisa':128).

Saudah binti Zam`ah bersama ddalam dirumah tangga nabi dengan mengharap ridho Alloh semata dan beliau mndapat gelar Ummul Mukminin sebagaiaman istri-istri nabi lainnya dan menjadi istri nabi di jannah. Akhirnya wafatlah Saudah binti Zam`ah rodhiallaahu 'anha pada akhir pemerintahan Khulafaur Rosyidin yang kedua yaitu pada masa `Umar bin Khottob.

Ummul Mukminin `Aisyah selalu teringat akan perilaku beliau dan terkesan akan kesetiaannya. `Aisyah berkata, "Tiada seorang wanitapun yang paling aku sukai agar aku memiliki sifat seperti dia melebihi Saudah binti Zam'ah tatkala berusia senja yang mana dia berkata, "Ya Rosulullah aku hadiahkan kunjungan anda kepadaku untuk `Aisyah, hanya saja beliau berwatak keras".

Anak-anak itulah teladan bagi kita semua terutama muslimah agar bisa berbakti kepada suaminya selama dalam ketaatan dan hanya mengharap ridho Allah ta`ala saja dan semoga kita dimudahkan dalam itu. Amin.

Baca Selengkapnya »»

Minggu, 14 Desember 2008

Memenuhi Janji

Memenuhi Janji


Kepada ummi dan abi yang tengah mendidik buah hatinya, acapkali kita menginginkan anak-anak kita melakukan sesuatu yang kita perintahkan, terkadang anak kita segera mengerjakan perintah kita terkadang mereka enggan atau menundanya. Sebagian dari kita sebagian bisa bersabar atas hal itu dan mereka terus membujuknya dengan lemah lembut, sebagian juga tidak bersabar atas tingkah laku anaknya. Orangtua yang lain ada yang menghukum atau memberi iming-iming hadiah apabila sang anak bersedia dan bersegera mengerjakan apa yang diinginkan orangtuanya, terkadang pula diberi hukuman. Demikian pula bila kita melarang anak-anak kita melakukan sesuatu maka kita akan melakukan hal yang sama.

Ketahuilah wahai ummi dan abi semoga kalian dirohmati oleh Alloh, tidaklah mengapa kita memberi janji pada buah hati kita agar mereka bersegera mengerjakan perintah kita, tentunya perintah yang baik yang tidak melanggar larangan Alloh dan Rosul-Nya atau melarang mereka. Tapi janganlah janji tadi hanya sekedar janji di lisan yang tidak ada realisasinya karena berbagai alasan yang kita buat untuk membenarkan tindakan kita dalam melanggar janji kita. Ketahulah ummi dan abi tindakan kita yang berbohong pada anak-anak kita akan membri beberapa dampak yang besar, misalnya kita tercatat sebagai pembohong atau pendusta apabila tidak memenuhi janji kita, tentunya antum semua mengetahui dengan benar kisah seorang shohabiyah yang memanggil anaknya didepan Rosululloh shallallahu `alaihi wassalam agar datang memenuhi panggilannya dan akan diberi sesuatu, lalu Rosululloh shallallahu `alaihi wassalam mengingatkan shobabiyah tadi untuk memenuhi janjinya karena bila tidak ia akan tercatat sebagai seorang pendusta.
Lihatlah ummi dan abi begitu besar perhatian Rosululloh shallallahu `alaihi wassalam akan hal berbohong walau pada anak kecil.Nama kita akan tercatat sebagi pendusta dan belum lagi dosa yang kita terima dan betapa anak-anak kita akan menyaksikan orangtua mereka telah mengajarinya berbohong sehingga kelak ia akan mengikuti jejak orngtunya. lalu pertanggungjawaban kita pada anak-anak kta di hadapan Alloh bagaimana? Bukankah kita menginginkan anak-anak kita tumbuh menjadi seorang yang beraqidah salaf dan berakhlak salaf, sehingga marilah kita belajar dan memohon kepada Alloh agar kita bisa memberi pengajaran dan memberi tauladan bagi anak-anak kita.

Cukuplah bagi kita yang oleh Alloh amanahkan anak-naka yang kelak kita dimintai pertanggungjawaban akan hadits Rosululloh shallallhu `alaihi wassalam yang artinya,
"Tanda orang munafik ada tiga, bila berkata berdusta, bil berjanji tidak dipenuhi, bila dberi amanah berkianat."
(HR. Bukhori wa Muslim)

dan ingatlah kita pada firman Alloh yang artinya,
"Sungguh besar kebencian disisi Alloh pada mereka yang berkata tetapi mereka tidak mengamalakannya."
(Ash Shof:4)

Semoga kita tidak dimasukkan oleh Alloh pada hal tersebut. Marilah kita bersegera memperbaiki amal-amal kita dan meneledanai Rosululloh shallahllahu `alaihi wassalam dalam mendidik anak-anak buah hati kita.

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 10 Desember 2008

Abu bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq

Anak-anak semoga Alloh menjaga kalian, sekarang kita akan mengenal shohabat termulia yaitu Abu bakar ash Shiddiq.
Abu Bakar ash Shiddiq mempunyai nama asli `Abdullah bin `Utsman bin Amir bin `Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ai bin Gholib bin Fihr Al-Quraisy At-Taimi.
Sedangkan nama ibunda beliau adalah Ummu Al-Khoir Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Kedua ibu bapak beliau berasal dari sebuah kabilah bernama Bani Taim. Ayah beliau memiliki nama qunyah yaituAbu Quhafah. Pada masa jahiliyah, Abu Bakar diberi gelar “Atiq”.


Abu bakar diangkat menjadi Kholifah setelah nabi Muhammad wafat dan beliau dingkat dan dibai`at oleh seluruh kaum muslimin saat itu.
Ketahuilah oleh kalian jasa-jasa beliau sangat banyak diantaranya:
Pada tahun 12 H, Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit mengumpulkan Al-Qur’an dari semua tempat semisal yang ditulis di kulit, dedaunan, maupun dari hafalan yang tersimpan dalam dada kaum musliminterutama para shohabat. beliau lakukan hal itusetelah para Qori’ penghafal Al-Qur’an banyak yang meninggal di dalam Perang Yamamah. Zaid bin Tsabit berkata, “Abu Bakar mengirim surat kepadaku tentang orang-orang yang terbunuh di perang Yamamah. Pada saat aku mendatanginya, aku melihat `Umar bin Khothob berada disampingnya. Abu Bakar lalu berkata, "Umar mendatangiku dan berkata, "Sungguh banyak qori’ penghafal Al-Qur’an yang gugur dalam Perang Yamamah. Aku takut jika para qori’ yang masih hidupt erbunuh dalam peperangan lainnya yang akan mengakibatkan hilangnya sebagaian besar dari ayat Al-Qur’an. Menurutku engkau harus memrintahkan segera mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an."
Aku (Abu Bakar) bertanya kepada `Umar, "Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rosululloh?" Umar menjawab, “Demi Alloh ini adalah kebaikan!’” Lalu `Umar terus menuntut kepada Abu Bakar hingga Alloh melapangkan dadanya untuk segera melaksanakannya, dan akhirnya Abu Bakar setuju dengan pendapat `Umar.

Zaid bin Tsabit berkata, “Kemudian Abu Bakar berkata kepadaku, "Engkau seorang pemuda yang pandai, berakal, dan amanah. Selain itu, engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rosululloh, maka carilah seluruh ayat Al-Qur’an yang berserakan dan kumpulkanlah!’” Lalu, Zaid berkata pada dirinya sendiri, “Demi Alloh, jika mereka perintahkan diriku untuk memikul sebuah gunung itu lebih ringan bagiku daripada melaksanakan perintah Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an.” Kemudian Zaid bin Tsabit mulai mengumpulkan Al-Qur’an yang ada di daun-daun, kulit, hafalan para penghafal Al-Qur’an dari kalangan shohabat.

Beliau adalah seorang yang teguh memgang wasiat nabi, diantaranya beliau tetap memrintahkan pasukan Usamah bin Zaid bin Haritsah untuk tetap berangkat bertempur ke Romawi walau mayoritas shohabat berpendapat untuk membatalkannya demi keamanan madinah yang sedang dikepung oleh aksi permurtadan para kabilah arab setelah Rosululloh wafat. Bahkan beliau juga mengadakan pengerahan pasukan untuk menundukkan kabilah-kabilah arab yang murtad, enggan membayar zajkat dan juga memrangi nabi-nabi palsu semisal Musailamah di yamamah dan lainnya. Alhamdulillah Alloh berikan kemenangan sehingga jaziroh arab kembali dalam pangkuan islam
Ketahulah pula anak-anak semoga Alloh merohmati kalian beliau adalah seorang pemurah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari `Umar Bin Khothob, dia berkata, “Rosululloh menyuruh kami untuk mengeluarkan shodaqoh. Kebetulan saat itu aku sedang memiliki harta. Lalu aku katakan, "Hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar dimana aku tidak pernah mengalahkan Abu Bakar sebelum ini. Aku datang kepada Rosululloh untuk menginfakkan sebagian dari harta milikku" Rosululloh bertanya kepadaku, "Lalu apa yang kamu sisakan untuk keluargamu" Aku katakan kepada Rosululloh bahwa aku meninggalkan (untuk keluargaku) seperti apa yang aku infakkan ( setengah harta )untuk keluargaku . Kemudian Abu Bakar datang kepada Rosululloh dengan menginfakkan seluruh hartanya. Rosululloh menanyakan padanya, "Lalu apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?" Abu Bakar menjawab, "Aku sisakan untuk mereka Alloh dan Rosululloh." Aku (`Umar) berkata setelah itu bahwa aku tidak mungkin untuk mengalahkannya dalam segala hal untuk selamanya.” (HR. Abu Daud wa Tirmidzi).

Ada kisah lain tentang beliau, baca ya dengan seksama anak-anak...
Ibnu Umar pernah ditanya, “Siapa yang memberikan fatwa di zaman Rosululloh?” Dia berkata, “Abu Bakar dan `Umar. Aku tidak tahu orang lain selain mereka berdua.” Pada suatu saat, Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah dihadapan para sahabat, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Alloh Yang Maha Agung telah memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan akhirat. Lalu, hamba itu memilih apa yang ada di sisi Alloh.” Ketika mendengar hal itu, Abu Bakar menangis lalu berkata, “Kami menjadikan anak-anak dan ibu-ibu kami sebagai jaminan.” Kami (para shohabat ) merasa aneh dengan tangisannya yang spontan tatkala Rosululloh memberitahukan tentang seorang hamba yang diberi dua pilihan. Rosululloh adalah orang yang diberi pilihan itu, sedangkan Abu Bakar adalah orang yang pandai di antara kami. Rosululloh kemudian bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling setia dalam persahabatannya denganku dan dalam hartanya, adalah Abu Bakar. Seandainya aku diizinkan mengambil seseorang mejadi kekasih selain Robbku, pasti aku akan jadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Namun aku menjadikan dia sebagai saudara seagama yang penuh cinta.”
(HR. Bukhori wa Muslim)

Ibnu Katsir berkata, “Abu Bakar adalah sahabat yang paling baik bacaannya,yakni dialah yang paling mengerti tentang Al-Qur’an. Karena itu Rosululloh menjadikannya sebagai imam shalat para shohabat.” Beliau juga adalah yang paling memahami sunnah nabi.
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, “Kami diperintahkan memilih orang-orang (yang paling utama) di zaman Rosululloh, lalu kami memilih Abu Bakar, lalu `Umar, kemudian `Utsman.”
(HR. Bukhori)
Dari Muhammad bin `Alin Abi Tholib, dia berkata, “Aku menanyakan pada ayahku, siapa manusia yang paling baik setelah Rosululloh?” Beliau menjawab, “Abu Bakar.” Kemudian aku tanyakan lagi, “Siapa setelahnya?” Beliau menjawab, “`Umar.” Dan aku takut jika dia menyebut `Utsman setelahnya. Maka kukatakanpada beliau, “Setelah itu pasti Anda.” Namun beliau menjawab, “Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.”(HR. Bukhari)

Ketahuilah juga bagaimana beliau diangkat menjadi kholifah ba`da nabi wafat.
Al-Waqidi meriwayatkan dari `Aisyah, “Sesungguhnya Abu Bakar di ba’iat pada saat Rosululloh wafat, pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah.”
Imam Az-Zuhri berkata, “Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Aku mendengar `Umar berkata pada hari itu (hari wafatnya Rosululloh) kepada Abu Bakar, "Naiklah ke atas mimbar," maka ia (`Umar) pun terus menuntut hingga Abu Bakar naik ke atas mimbar dan di ba’iat oleh seluruh kaum muslimin.”
Inilah bukti bahwa para shohabat dari kalangan Muhajirin maupun Anshor telah sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai kholifah.

Abu Bakar wafat pada hari Senin di malam hari. Ada pula yang mengatakan bahwa Abu Bakar wafat setelah maghrib (malam selasa) dan dikuburkan pada malam itu juga, yaitu tepatnya delapan hari sebelum berakhirnya bulan Jumadil Akhir 13 Hijriyah. Sebelum meninggal, Abu Bakar sakit selama lima belas hari.Sewaktu beliau sakit, Abu Bakar mewasiatkan agar tampuk pemerintahan kelak diberikan kepada `Umar bin Khathab.

Abu Bakar memimpin sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Beliau wafat pada umar 63 tahun. Di antara wasiat Abu Bakar kepada `Aisyah, “Aku tidak meninggalkan harta untuk kalian kecuali hewan yang sedang hamil, serta budak yang selalu membantu kita membuat pedang kaum muslimin. Oleh karena itu, jika aku wafat, tolong berikan seluruhnya kepada `Umar.” Ketika `Aisyah menunaikan wasiat ayahnya itu kepada `Umar, maka Umar berkata, “Semoga Alloh merohmati Abu Bakar. Sesungguhnya dia telah membuat kesulitan (untuk mengikutinya) bagi orang-orang yang menjadi kholifah setelahnya.”
Beliau dimakamkan berdampingan dengan makam Rosululloh yang terletak di dalam kamar `Aisyah. Beliau pun di shalatkan oleh `Umar bin Khathab.

Baca Selengkapnya »»

Pembunuh 100 Orang

Pembunuh 100 Orang


Adik-adik semoga Alloh melindungi kalian, ada sebuah kisah tentang pentingnya kiat belajar ilmu agama sebelum beramal dalam agama ini. Mau kan dengar ceritanya? Dulu ada seorang pembunuh yang telah membunuh 99 orang, alhamdulillah Alloh jadikan ia ingin bertaubat, maka ia mencari seorang ahli agama agar ia dapat menimba agama lalu ia berjumpa dengan seorang ahli ibadah . Dan ia bertanya adakah taubat bagi dirinya yang telah membunuh 99 orang. Maka dijawab oleh ahli ibadah tadi bahwa tidak ada taubat bagi ia . Maka marahlah pembunuh tadi dan dibunuhnya ahli ibadah tadi sehingga menjadi 100 orang yang dibunuhnya.

Lalu ia mencari ahli agama lainnya, ia kemudian berjumpa dengan seorang ahli ilmu (ilmu agama) dan ia juga bertanya adakah taubat bagi dirinya yang telah membunuh 100 orang, maka dijawab oleh ahli ilmu tadi bahwa ada taubat bagi diri pembunuh tadi dengan syarat ia hijroh atau berpindah dari negerinya ke negeri lainnya karena negeri asalnya tidak baik agama penduduknya.

Maka ia berjalan menuju ke sebuah negeri yang penduduknya beragama baik, tetapi ditengah jalan ia meninggal. terjadilah perebutan antara malaikat rohmat dan malaikat yang lainnya yang berbeda, maka datanglah malaikat yang menengahi hal itu bahwa tempat pembunuh tadi meninggal diukur lebih dekat ke negeri mana yang lebih dekat. ternyata lebih dekat ke negeri yang berpenduduk beragama baik tempat ia kan bertaunbat, maka mayat pembunuh tadi dibawa oleh malaikat rohmat.

Nah adik-adik semoga Alloh menjaga setiap langkah kalian, itulah sebuah kisah nyata dari penuturan Nabi kita Nabi Muhammad shallalllahu `alaihi wassalam, bahwa ilmu agama adalah hal utama sebelum mangamalkan sesuatu. Semoga kalian dimudahkan oleh Alloh ta`ala dalam menuntut dan mengamalkan ilmu agama. Amin

Sumber: Riyadhus Sholihin HR. BUkhori wa Muslim

Baca Selengkapnya »»

Sabtu, 06 Desember 2008

Do`a Saat Hujan Reda

Do`a saat Hujan Reda


Nah sekarang lihatlah hujannya sudah reda atau berhenti, baca do`anya ya,

"Muthirna bi fadhillillahi wa rohmatihi"

artinya, "Diturunkan hujan pada kami dengan fadhilah Alloh dan dengan rohmat-Nya."

(H.R Bukhori wa Muslim)

Kalian kalau mau main hujan izin dulu ya sama ummi wa abi,bila mainnya bersama teman dijaga ya adabnya, lalu habis main hujan segara bersihkan pakaian dan bersihkan tubuh kalian dan kalau bisa minum minuman hangat semisal teh atau susu hangat.











Baca Selengkapnya »»

Apa Agama Engkau?

Apa Agama Kalian?


Alhamdulillah kalian sudah menngetahui siapa Robb kalian dan mengenal pula siapa nabi kalian, masih ada satu lagi pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat di dalam kubur. pertanyaan itu adalah "Apa agama engkau?".
Apakah setiap agama di dunia ini telah diridhoi oleh Alloh, karena agama yang paling
benar pastilah agama yang diridhoi oleh Alloh. Alloh berfirman yang artinya,

"Agama yang benar dan diridhoi Alloh adalah islam."
(QS. Al Maidah:85)


Nah dengan itu siapa saja yang melakukan amal kebajikandi dunia seperti menolong orang sakit sementara dia tidak beragama islam maka amalan dia tertolak dan menjadi sia-sia sehingga di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi, semoga kita dijauhkan dari yang demikian. Alloh telah berfirman dalam alqur`an yang artinya,

"Barang siapa yang mencari agama selain islam maka akan tertolak dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."
(QS. Al Maidah:19)

Semoga kalian dilindungi Alloh wahai anak-anak, ketahuilah pula bahwa semua nabi dan rosul adalah beragama islam, da`wah mereka para nabi dan rosul juga sama yaitu menyeru agar manusia mengibadahi Alloh saja dan tidak melakukan kesyirikan dalam beribadah kepada-Nya. Para nabi dan rosul sebelum Rosululloh shallallahu `alaihi wassalam mereka diutus pada ummat tertentu semisal Nabi Musa `alaihi salam diutus kepda kaum bani Isro`il sedang Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wassalam diutus untuk seluruh ummat manusia dan juga kalangan jin.

Agama yang kita peluk ini agama islam memiliki rukun islam yang berjumlah 5 yang harus kita amalkan dan juga memiliki rukun iman yang berjumlah 6 yang harus kita imani dengan keikhlasan diatas sunnah nabi kita. Oh ya kita pun sebagai orang islam (muslim) haruslah mengamalkan apa yang Alloh dan rosul-nya perintahkan bagi kita dan menjauhi larangan Alloh dan Rosul-Nya yang ditetapkan bagi kita sehingga kita masuk islam ini secara keseluruhan.
Alloh ta`ala berfirman yang artinya,

"Dan masuklah kalian kedalam islam secara menyeluruh dan janganlah mengikuti jalan syaithon karena syaithon itu musuh yang nyata."
(QS. Al Baqoroh:208)

Marilah kita selalu memohon pada Robb kita agar dapat mengamalkan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang dan hanya pada Alloh kita memohon semoga kita dimudahkan menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Amin.

Baca Selengkapnya »»

Saat Nabi Lahir

Saat Nabi Lahir

Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam dilahirkan di kota Makkah Al Mukarramah pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 571 M. Tahun dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu Abrohah seorang gubernur Kerajaan habasyah di Yaman bersama pasukan gajahnya berusaha menghancurkan Ka'bah. Tetapi Alloh menghancurkan Abrahah dan tentaranya. Nah baca ya di dalam surat Al Fiil.
Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdil Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf. Ia meninggal sebelum Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam dilahirkan. Oleh karena itu beliau dilahirkan dalam keadaan yatim.


Ibu beliau adalah Aminah bintu Wahb bin Abdi Manaf . Setelah ibunya melahirkan, ibu beliau mengirim beliau kepada kakeknya. Ibunya memberikan kabar gembira kepada sang kakek dengan kelahiran cucunya. Maka kakeknya datang dengan menggendong-nya. Sang kakek memasuki Ka'bah bersama beliau. Kakeknya berdoa bagi beliau dan menamai beliau Muhammad, sebuah nama yang belum dikenal dalam bangsa arab saat itu.
Alloh berfirman yang artinya,

"Dan (aku) memberikan kabar gembira dengan seorang rasul yang datang sesudahku yang bernama Ahmad (Muhammad)."
(QS. Ash Shaff: 6).

Nasab beliau dari sisi ayah adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthollib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murroh bin Ka'ab bin Lu'ai bin Gholib bin Fihr bin Malik bin AnNadhor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nazzar bin Ma'ad bin Adnan. Adnan termasuk keturunan Ismail bin Ibrahim 'Alaihimussallam. Jadi ketahui ya oleh kalian nasab ayah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bertemu dengan nasab ibu beliau pada Kilab bin Murrah.

Orang-orang Quraisy mempunyai sebuah kebiasaan untuk menyerahkan anak-anak mereka kepada para ibu susuan yang berasal dari desa yaitu orang badui di pedalaman agar di tahun-tahun pertama kehidupannya sang anak hidup di udara pedalaman yang segar,sehingga badannya menjadi kuat karenanya dan mengenal serta belajar bahasa arab yang masih murni.

Maka kakek beliau `Abdul Muthallib mencari ibu susuan bagi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam.Saat itulah datanglah wanita-wanita dari bani Sa'ad di Makkah. Mereka mencari anak-anak untuk disusui. Di antara mereka adalah Halimah As Sa'diyyah. Semua wanita itu telah mengambil anak untuk disusui kecuali Halimah. Ia tidak menemukan selain Muhammad. Pada mulanya ia enggan mengambil beliau dikarenakan beliau adalah anak yatim tanpa ayah. Namun ia tidak suka kembali tanpa membawa anak susuan. Akhirnya Halimah mengambil beliau karena tidak ada bayi selain beliau untuk disusui.

Halimah mendapatkan banyak dari barakah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam selama menyusui beliau, beliau Shalllallahu 'Alaihi wa Salam menetap di Bani Sa'ad selama dua tahun, selama masa penyusuan. Kemudian Halimah membawanya ke Makkah. Ia membawanya kepada ibu beliau, Halimah meminta kepada Aminah ibunda nabi agar beliau diizinkan tinggal bersamanya lebih lama lagi.

Disaat usia Rosulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salam lima tahun terjadi peristiwa pembelahan dada beliau. Jibril datang kepada beliau Ketika sedang bermain-main bersama anak-anak yang lain. Lalu Jibril mengambil beliau kemudian dibaringkan ke tanah dan diambil jantung beliau. Jibril mengeluarkan segumpal darah dari jantung tersebut dan berkata,"Ini adalah bagian syaithon dari dirimu."
Lalu Jibril mencucinya dalam baskom emas dengan air zam-zam. Kemudian Jibril mengembalikan jantung itu seperti semula.
Dilaporkan hal ini krepada halimah oleh anak-anak yang melihat kejadian ini. Ia pun mengkhawatirkan keselamatan beliau. Sehingga ia mengembalikan beliau kepada sang ibu.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam dikembalikan oleh Halimah. Beliau pun tinggal bersama sang ibu. Disaat beliau mencapai usia enam tahun, Aminah membawanya ke Yatsrib. Mereka menungunjungi paman-paman beliau dari Bani An Najjar.

Aminah pergi bersama Ummu Aiman, pengasuh Rosululloh Shallallahu `alaihi wa Salam. Di perjalanan pulang dari Yatsrib, ibu beliau meninggal di Al Abwa' yangberada diantara Makkah dengan Madinah. Maka Ummu Aiman kembali pulang ke Makkah bersama beliau. Dan menjadi yatim piatu beliau sehingga beliau diasuh oleh sang kakek `Abdul Muthallib.

Anak-anak demikianlah sepenggal kisah kehidupan masa kecil beliau. Insya Alloh kita nantikan kisah beliau berikutnya.

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 03 Desember 2008

Rosul Pertama

Sudahkah kalian tahu siapa Rosul pertama?
Ketahuilah oleh adik-adik bahwa rosul pertama adalah Nuh `alahi wassalam, jadi bukan nabi adam. Karena beliau adalah manusia pertama sekaligus nabi pertama,

sedangkan Nabi Muhammad shallallhu `alaihi wassalam adalah nabi dan rosul terakhir yang tidak ada nabi dan rosul sesudah beliau, jadi tidak benar bila ada yang mengaku sebagai nabi atau rosul. dan kita wajib mengimani semua nabi dan rosul baik kita diberi tahu namanya atau tidak karena mengimani nabi termasuk rukun iman. Ingat ya..

Baca Selengkapnya »»

3 Kota Suci

3 Kota Suci

Alhamdulillah segala puji bagi Robb kita. Nah sekarang kita akan mengenal tentang 3 kota suci yang dimiliki ummat islam. Kota suci itu yang pertama adalah Makkah, tentu kalian sudah tahu kan Makkah adalah tempat ka`bah yang menjadi kiblat kita dalam beribadah dan ke Makkah pula ummat islam menunaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah setiap tahun. semoga kita dimudahkan berangkat ke sana. Amin

Lalu kota suci kedua adalah Madinah, benar di Madinah ada makam Nabi kita nabi Muhammad shallallahu `alaihi wassalam, disana pula tempat hijroh nabi dari Makkah. Di Madinah pula berdiri Masjid Nabawi yang keutamaannya dibawah Masjidul Harom di Makkah. Oh ya ketahui juga bahwa Madinah dulu namanya Yatsrib lalu sesudah nabi h 3 hijroh menjadi Madinah dan 3 Khulafaur Rosyidin yang awwal menjadikan madinah sebagai pusat pemerintahan islam. Nah kalau juga pasti ingat bahwa makkah dan madinah adalah 2 kota yang tidak akan dimasuki oleh dajjal menjelang hari kiamat, kedua kota itu dijaga oleh malaikat. Masya Alloh ya...

Sekarang kota ketiga yaitu Baitul Maqdis atau sebagian orang menyebutnya Yerussalaem di Filistina atau Palestina. Disana ada Masjdul Aqsho dan ingat pula Palestina terutama Masjidul Aqsho adalah milik ummat islam bukan milik agama lain semisal yahudi atau nasrani sehingga kita wajib membelanya tapi tentunya membela berdasar sunnah nabi kita.

Nah itulah 3 kota suci ummat islam. sekrang kalian sudah mengenalnya kan...?



Baca Selengkapnya »»

Senin, 01 Desember 2008

Khodijah binti Khuwailid

Khodijah binti Khuwailid


Adik-adik semoga Alloh menjaga kalian, ketahuilah...
Sebelum beliau Khodijah binti Khuwailid menikah dengan nabi beliau telah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi dan lahir dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Nah setelah Abu Halah wafat beliau menikah lagi dengan Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya tapi akhirnya mereka bercerai.
Lalu beliau mendengar tentang Muhammad sebelum bi'tsah (diangkat menjadi Nabi), yang memiliki sifat jujur, amanah dan berakhlak mulia, maka beliau meminta kepada nabi untuk menjualkan dagangannya didampingi seorang pembantu laki-lakinya yang bernama Maisaroh dan Alloh menjadikan perdagangannya itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Lalu dari cerita maisaroh beliau mendengar tentang baiknya akhlak nabi sehingga muncul keinginan ingin menikah dengan nabi.

Lalu beliau meminta tolong seorang wanita bernama Nafisah binti Munabbih, yang merupakan sahabat beliau dan beliau ceritakan keinginananya
Selanjutnya Nafisah keluar dari rumah Khadijah, dia langsung menemui nabi, lalau terjadi pembicaraan antara nabi dengan Nafisah

Nafisah : Apakah yang menghalangimu untuk menikah wahai Muhammad?
Muhammad : Aku tidak memiliki apa-apa untuk menikah .
Nafisah : (Dengan tersenyum berkata) Jika aku pilihkan untukmu seorang wanita yang kaya raya, cantik dan berkecukupan, maka apakah kamu mau menerimanya?
Muhammad : Siapa dia ?
Nafisah : (Dengan cepat dia menjawab) Dia adalah Khadijah binti Khuwailid
Muhammad : Jika dia setuju maka akupun setuju.

Nafisah pergi menemui Khodijah untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, sedangkan nabi memberitahukan kepada paman-paman beliau tentang hal itu Kemudian berangkatlah Abu Tholib untuk melamar khodijah pada keluarganya

Dan ingat ya.. beliau menjadi contoh yang paling baik dalam hal mencintai suami dan menaati suami. misalnya saat nabi senang pada Zaid bin Haritsah, maka dihadiahkanlah oleh Khadijah nabi, begitu pula `Ali bin Abi Tholib
Alloh berikan pada rumah tangga mereka berupa kebahagiaan dan mengkaruniakan pada keduanya putra-putri yang bernama al-Qosim, Abdulloh, Zainab, Ruqqoyah, Ummi Kultsum dan Fatimah. Oh ya setelah itu nabi senang menyendiri di gia hiro`
Nabi dalam gua itu hingga waktu yang Alloh kehendaki, kemudian datanglah malaikat Jibril membawa wahyu. Selanjutnya beliau Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam keluar dari gua menuju rumah beliau dalam kegelapan fajar dalam keadaaan takut, khawatir dan menggigil seraya berkata: "Selimutilah aku ….selimutilah aku …".

Setelah Khodijah meminta keterangan perihal peristiwa yang menimpa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjawab:"Wahai Khodijah sesungguhnya aku khawatir terhadap diriku".
Maka Khodijah menghiburnya dan berkata berkata: "Alloh akan menjaga kita wahai Abu Qosim, bergembiralah wahai putra pamanku dan teguhkanlah hatimu. Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku berharap agar anda menjadi Nabi bagi umat ini. Demi Alloh, Dia tidak akan menghinakanmu selamanya, sesungguhnya anda telah menyambung silaturahmi, memikul beban orang yang memerlukan, memuliakan tamu dan menolong para pelaku kebenaran."
Maka menjadi tentramlah hati Nabi berkat dukungan ini.
Dan Khodijah bersama beliau pergi menemui putra pamannya yang bernama waroqoh bin Naufal, kemudian beliau ceritakan perihal yang terjadi pada nabi. Maka Waroqoh berkata, "Qudus….Qudus…..Demi yang jiwa Waraqah ada ditangan-Nya, jika apa yang engkau ceritakan kepadaku benar,maka sungguh telah datang kepadanya Namus Al-Kubro sebagaimana yang telah datang kepada Musa dan Isa, dan Nuh alaihumus sallam secara langsung. Tatkala melihat kedatangan Nabi, sekonyong-konyong Waroqoh berkata, "Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, Sesungguhnya engkau adalah seorang Nabi bagi umat ini, pastilah mereka akan mendustakan dirimu, menyakiti dirimu, mengusir dirimu dan akan memerangimu. Seandainya aku masih menemui hari itu sungguh aku akan menolong agama Alloh ". Kemudian ia mendekat kepada Nabi dan mencium ubun-ubunnya. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Apakah mereka akan mengusirku?". Waroqoh menjawab, "Betul, tiada seorang pun yang membawa sebagaimana yang engkau bawa melainkan pasti ada yang menentangnya. Kalau saja aku masih mendapatkan masa itu …kalau saja aku masih hidup…". Tidak beberapa lama kemudian Waroqoh wafat.
ketahuilah pula bahwa istri beliau Khodijah adalah seorang yang pertama kali beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan yang pertama kali masuk Islam.

Beliau adalah seorang istri Nabi yang mencintai suaminya lagi beriman,mendampingi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang dicintainya untuk menolong, menguatkan dan beliau dalam menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman. Tidaklah beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, baik penolakan maupun pendustaan yang menyedihkan beliau Shallallahu 'alaihi wasallam kecuali Alloh melapangkannya melalui istrinya bila beliau kembali ke rumahnya. Beliau (Khodijah) menguatkan pendiriannya, menghiburnya, membenarkannya. Beliau serahkan hartanya demi da`wah nabi, masya Alloh ya adik-adik, semoga kita dapat meniru beliau...Jangan lupa Alloh telah mengangkat beliau sebagai rosul dengan surat al muddatstsir:1-7 setelah sebelumnya beliau diangkat menjadi nabi lewat surat al alaq:1-5

"Hai orang-orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Rabb-Mu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabb-Mu, bersabarlah!"(Al-Muddatstsir:1-7)

Alloh memilih kedua putranya yang pertama Abdulloh dan al-Qosim untuk menghadap Alloh tatkala keduanya masih kanak-kanak, sedangkan Khodijah tetap bersabar.
Beliau juga harus berpisah dengan putri dan buah hatinya yang bernama Ruqoyyah istri dari Utsman bin Affan Rodhiallohu 'anhu karena putrinya hijrah ke negeri Habasyah (Ethoipiah) di Afrika untuk menjaga agamanya dari gangguan orang-orang musyrik
Kemudian Alloh menguji nabi dengan meninggalnya Khodijah pada usia 65 tahun.
Dengan wafatnya Khodijah maka meningkatlah gangguan dari orang-orang musyrik yang nabi harus hadapi.

Adik-adik semoga
Alloh merohmati kalian...
Sesungguhnya begitu besar jasa Khodijah pada agama ini. Karena itulah beliau mendapat salam dari Robb-nya dan mendapat ka
bar gembira dengan rumah di jannah/surga yang terbuat dari emas, tidak ada kesusahan di dalamnya dan tidak ada pula keributan di dalamnya. Oleh sebab itu pula Rosulullah bersabda, "Sebaik-baik wanita adalah Maryam binti Imron, sebaik-baik wanita adalah Khodijah binti Khuwailid". dan beliau adalah salah satu dari 4 penghulu/pemipmpin wanita di jannah.
Semoga Alloh mudahkan kita mengikuti jejak beliau. Amin.

Baca Selengkapnya »»