Selasa, 17 Februari 2009

Anak-anak Melihat Kita

Anak-anak Melihat Kita


Kepada ibu dan ayah atau ummu dan abu yang sedang berjuang dengan keikhlasan dan cinta alangkah banyak cerita-cerita yang kita dengar atau mungkin kita alami sendiri apabila seorang anak melakukan sebuah perbuatan maka ia akan ditanya, "Lihat siapa nak ?" Sang anak menjawab, dengan polos,"Melihat Ibu dan ayah" dan semisal ucapan demikian. Belum lagi bila dia mengucapkan sesuatu maka ia akan ditanya dengan hal yang sama. Bayangkan wahai orangtua yang semoga Alloh jadikan kalian yang selalu sabar, bagaimana bila perbuatan itu atau ucapan yang keluar dari lisan anak kita adalah hal yang buruk? tentulah betapa malu kita, kita akan dipandang sebagai orangtua yang berakhlak buruk dan mengajarkan akhlak yang buruk pula pada anak-anak kita. Semoga kita tidak demikian dalam mengasuh dan membimbing buah hati kita.


Wahai orangtua di jalan Alloh ta`ala apabila seorang anak yang melihat ayahnya melakukan amalaiah kebaikan seperti mengerjakan sholat wajib,membaca alqur`an, membaca buku yang bermanfaat bagi agama dan dunianya, bertutur yang baiak, juga selalu berzikir dan bertahlil, bertahmid, dan bertasbih, maka dia pun akan mudah untuk mengucapkan: Laa ilaaha illalloh, Subhanallah, dan Allahu akbar.


Begitu pula seorang anak yang dibiasakan untuk mengirim sedekah pada malam hari karena diutus oleh orangtuanya kepada fakir miskin secara rahasia, jelas akan berbeda dengan seorang anak yang disuruh oleh orangtuanya pada malam hari untuk membeli narkoba atau rokok atau miniman yang memabukkan.Seorang anak yang selalu melihat ayahnya berpuasa senin dan kamis, ikut serta dalam shalat berjama’ah di masjid jelas akan berbeda dengan seorang ayah yang melihat ayahnya berada di tempat perjudian atau bioskop serta tempat-tempat hiburan yang lainnya.


Apabila anda bersabar wahai orangtua akan melihat seorang anak yang selalu mendengarkan suara adzan mengulang-ngulang lantunan adzan, dan Anda akan melihat seorang anak yang selalu mendengarkan lagu yang dilantunkan orangtuanya, melantunkannya pula.

Sungguh indah andaikata seorang ayah adalah pribadi yang slelu berbuat baik kepada kedua orangtuanya dengan berdo’a untuk mereka dan memohon ampunan kepada Alloh bagi keduanya, selalu menanyakan keadaannya dan tenang berada bersama keduanya, selalu memenuhi kebutuhan keduanya dan memperbanyak berdo’a dengan ungkapan:

Robbigh firli waliwali dayya

“Ya Alloh ampunilah aku dan kedua orangtuaku”

Dia akan selalu mengucapkan:

Robbbirhamhuma kama robbayani shoghiro

“Ya Alloh, kasihanilah mereka berdua sebagaiaman mereka telah mendidikku diwaktu kecil”

Dia pun berziarah ke makam kedua orangtuanya, bersedekah/bershodaqoh untuk keduanya, menghubungkan kekerabatan dan tali persaudaraan dengan orang-orang yamg dekat dengan keduanya, juga memberi kepada orang-orang yang selalu diberi oleh keduanya.

Jika seorang anak melihat perangai orangtuanya yang demikiantersebut, maka dengan izin Alloh anak itu akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Dia akan selalu memohon kepada Allah ampunan bagi kedua orangtuanya, dan sealu melakukn sesuatu yang biasa dilakukan oleh kedua orangtunya kepada kakek dan neneknya.

Seorang anak yang dididik shalat oleh orangtuanya jelas akan berbeda dengan seorang anak yang biasa diajarkan menonton film, musik atau sepak bola.

Sesungguhnya jika seorang anak melihat kedua orangtuanya melakukan shalat malam dengan menangis karena takut kepada Allah juga dengan membaca alqur’an, niscaya dia akan berfikir kenapa ayahnya menangis? Kenapa dia melakuakn shalat? Dan kenapa dia meninggalkan tempat tidur yang empuk lagi hangat? Kenapa dia memilih air wudhu yang dingin ?!

Kenapa dia meninggalkan tempat tidurnya dengan memilih memohon kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap?

Semua pertanyaan ini akan selalu tertanam di dalam pikiran seorang anak dan selalu memikirkannya yang pada akhirnya si anak dengan izin Allah akan meniru apa saja yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Demikian pula anak perempuan yang melihat ibunya selalu berhijab dan menutup diri dari laki-laki lain, dia telah dihiasi dengan rasa malu dan sikap menjaga kehormatan, kesucian dirinya telah menjadikan dirinya mulia. Jika ibunya demikian niscaya anaknya juga akan belajar menanamkan rasa malu, menjaga kehormatan dan kesucian dari ibunya. Sedangkan anak perempuan yang melihat ibunya selalu berhias diri di depan setiap laki-laki, bersalaman, dan bercampur baur, tertawa dan tersenyum dengan laki-laki lain bahkan berdansa dengan mereka, maka anaknya pun akan belajar yang demikian itu darinya. Ia akan meniru ibunya yang berusaha menaati ayahnya selam dalam kebaikan dan akan mniru bagaiman keduaorangtunya dalam mengarungi kehdupan yang akan memberikan dia bagaimana dia akan mengarungi hidup di kemudian hari.

Lihatlah seorang anak perempuan yang menyaksikan ibunya memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya seperti menegakkan sholat wajib maupun sunnah kemudian membaca kalamullah, membaca hadits nabi yang mulia, membaca buku yang bermanfat. Ketahuilah maka anak perempuan itu akan mengikuti jejaknya pula, bila ia menyaksikan ibunya mengajari dirinya dengan saudara-saudaranya dengan kesabaran dan kebagusan akhlak, beserta keteladanan maka lihatlah kelak ia akan mengamalkan hal sama apabila ia hidup dalam kesehariannnya yang terbawa dalam kehidupan rumahtangganya kelak.

Maka bertakwalah kalian wahai para ibu dan ayah! Jagalah anak-anak kalian, dan jadilah kalian sebagai suri tauladan bagi mereka dnegna perangai yang baik dan tabiat yang mulia. Sebelum itu semua, jadilah kalian sebagai suri tauladan dengan memegang teguh agama Allah juga Nabi-Nya dengan bimbingan slaful ummah kita yang Alloh dan rosul telah memuji mereka.

Ingatlah bahwa anak adalah amanah Alloh dan ia titipan terbaik bagi kita , mari kita jaga amanah alloh itu yang kelak kita akan ditanya dibagaimanakan amanah itu, janganlah kita sia-siakan peluang kita meraih pahala, menuju jannah Alloh yang telah dijanjikan oleh-Nya. semoga wahai orangtua kesabaranmu dan ketaletananmu mendapat balasan jannah kelak. Amin.

3 komentar:

Si mawar mengatakan...

Assalamualaikum...
Betul betul betul....
ana setuju...
Pepatah melayu menyatakan mane tumpah kuah kalau tidak ke nasi, bapak borek, anak rintik, pepatah orang puteh, like father like son.. hehehe... ibu dan ayah memikul tanggungjawab yang besar... amanah dari Allah.... Semoga kita semua dapat bina bait muslim yang bertunjangkan nilai-nilai Islam untuk sejahtera di dunia dan akhirat.... Amin

anum mengatakan...

subhanallah ilmunya...ummi

syukron ya^_^, itung2 buat persiapan...hehe

david santos mengatakan...

Brilliant posting, my friend, brilliant!
Congratulations!!!!