Minggu, 18 Januari 2009

Sahabat Utsman bin Affan

`Utsman bin ‘Affan


Anak-anak semoga kalian mendapat rahmat Alloh ta`ala
, sekarang kita akan mengenal dan mempelajari Khulafaur Rosyidin yang ke-3 yaitu `Utsman bin `Affan. Ketahuilah oleh kalian nama lengkap beliau adalah ‘Utsman bin `Affan bin Abi `Ash bin Umayah bin `Abdi Syams bin `Abdi Manaf al Umawy al Qurasy, di masasebelum datangnya islam yaitu masa jahiliyah beliau dipanggil dengan Abu ‘Amr lalu saat telah tiba masa Islam `beliau mendapat nama kunyah yaitu Abu ‘Abdillah. Tentu kalian juga sudah mengetahui bahwa beliau digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kultsum radhiallahuma anha. Ibu sahabat `utsman bin `Affan bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Robi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian masuk Islam pula.


Anak-anak semoga kalian diberkahi oleh Rabb kita,
Imam Muslim telah meriwayatkan dari ‘Aisyah, seraya berkata,” Pada suatu hari Rosulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian `Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika `Utsman meminta izin kepada beliau, maka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka). Ketika mereka telah pergi, maka aku (`Aisyah) bertanya,”Wahai Rosulullah, Abu Bakar dan `Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika `Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakainanmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rosulullah menjawab,” Wahai `Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”.

Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa `Ali bin Abi Thalib ditanya tentang `Utsman, maka beliau menjawab,” Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini, dimana Rosulullah menikahkannya dengan kedua putrinya."

Perjalanan hidup beliau yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah adalah beliau membukukan Al-Qura’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa negeri-negeri Islam. Beliau juga memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Dan alhamdulillah atas izin Alloh ta’ala, melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat memelihara ke aslian Al-Qur’an sampai saat ini .

Anak-anak di jalan Allah yang mulia,lihatlah bagaimana cara beliau hidup,
diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari Yunus bahwa ketika al Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab,
”Aku melihat `Utsman bin `Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai Kholifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini Amirul Mukminin, Ini Amirul Mukminin..”.

Diriwayatkan pula oleh Abu Na’im dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika `Utsman terbunuh, maka isteri beliau berkata,
” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.

Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari `Abdullah bin `Umar, seraya ia berkata dengan firman Alloh” yang artinya,
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar:9)
Yang dimaksud adalah `Utsman bin `Affan.

Beliau wafat dan syahid pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khowarij) yang telah mengepung dan menahan beliau di dalam rumah beliau pada bulan haji. Dan beliau adalah seorang yang sabar dan tidak ingin menumpahkan darah seorang muslim, bahkan ketahuilah anak-anak bahwa tuduhan-tuduhan yang dituduhkan pada beliau adalah dusta dan beliau telah melarang para sahabat radhiallahu `anhum saat itu untuk bertempur mengusir khawarij yang mengepung beliau karena rasa kasih sayang beliau pada ummat ini. Namun hati-hati mereka khawarij telah gelap sehingga mereka sepakat membunuh beliau di saat membaca kalamulloh.

Anak-anak, semoga kita dimudahkan oleh Rabb kita untuk dapat mengikuti salaful ummah kita dan kita dimasukkan jannah dan kita juga memohon dijauhkan dari pemahaman yang jauh tuntunan nabi kita. Amin.

Tidak ada komentar: