Rabu, 10 Desember 2008

Abu bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq

Anak-anak semoga Alloh menjaga kalian, sekarang kita akan mengenal shohabat termulia yaitu Abu bakar ash Shiddiq.
Abu Bakar ash Shiddiq mempunyai nama asli `Abdullah bin `Utsman bin Amir bin `Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ai bin Gholib bin Fihr Al-Quraisy At-Taimi.
Sedangkan nama ibunda beliau adalah Ummu Al-Khoir Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Kedua ibu bapak beliau berasal dari sebuah kabilah bernama Bani Taim. Ayah beliau memiliki nama qunyah yaituAbu Quhafah. Pada masa jahiliyah, Abu Bakar diberi gelar “Atiq”.


Abu bakar diangkat menjadi Kholifah setelah nabi Muhammad wafat dan beliau dingkat dan dibai`at oleh seluruh kaum muslimin saat itu.
Ketahuilah oleh kalian jasa-jasa beliau sangat banyak diantaranya:
Pada tahun 12 H, Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit mengumpulkan Al-Qur’an dari semua tempat semisal yang ditulis di kulit, dedaunan, maupun dari hafalan yang tersimpan dalam dada kaum musliminterutama para shohabat. beliau lakukan hal itusetelah para Qori’ penghafal Al-Qur’an banyak yang meninggal di dalam Perang Yamamah. Zaid bin Tsabit berkata, “Abu Bakar mengirim surat kepadaku tentang orang-orang yang terbunuh di perang Yamamah. Pada saat aku mendatanginya, aku melihat `Umar bin Khothob berada disampingnya. Abu Bakar lalu berkata, "Umar mendatangiku dan berkata, "Sungguh banyak qori’ penghafal Al-Qur’an yang gugur dalam Perang Yamamah. Aku takut jika para qori’ yang masih hidupt erbunuh dalam peperangan lainnya yang akan mengakibatkan hilangnya sebagaian besar dari ayat Al-Qur’an. Menurutku engkau harus memrintahkan segera mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an."
Aku (Abu Bakar) bertanya kepada `Umar, "Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rosululloh?" Umar menjawab, “Demi Alloh ini adalah kebaikan!’” Lalu `Umar terus menuntut kepada Abu Bakar hingga Alloh melapangkan dadanya untuk segera melaksanakannya, dan akhirnya Abu Bakar setuju dengan pendapat `Umar.

Zaid bin Tsabit berkata, “Kemudian Abu Bakar berkata kepadaku, "Engkau seorang pemuda yang pandai, berakal, dan amanah. Selain itu, engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rosululloh, maka carilah seluruh ayat Al-Qur’an yang berserakan dan kumpulkanlah!’” Lalu, Zaid berkata pada dirinya sendiri, “Demi Alloh, jika mereka perintahkan diriku untuk memikul sebuah gunung itu lebih ringan bagiku daripada melaksanakan perintah Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an.” Kemudian Zaid bin Tsabit mulai mengumpulkan Al-Qur’an yang ada di daun-daun, kulit, hafalan para penghafal Al-Qur’an dari kalangan shohabat.

Beliau adalah seorang yang teguh memgang wasiat nabi, diantaranya beliau tetap memrintahkan pasukan Usamah bin Zaid bin Haritsah untuk tetap berangkat bertempur ke Romawi walau mayoritas shohabat berpendapat untuk membatalkannya demi keamanan madinah yang sedang dikepung oleh aksi permurtadan para kabilah arab setelah Rosululloh wafat. Bahkan beliau juga mengadakan pengerahan pasukan untuk menundukkan kabilah-kabilah arab yang murtad, enggan membayar zajkat dan juga memrangi nabi-nabi palsu semisal Musailamah di yamamah dan lainnya. Alhamdulillah Alloh berikan kemenangan sehingga jaziroh arab kembali dalam pangkuan islam
Ketahulah pula anak-anak semoga Alloh merohmati kalian beliau adalah seorang pemurah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari `Umar Bin Khothob, dia berkata, “Rosululloh menyuruh kami untuk mengeluarkan shodaqoh. Kebetulan saat itu aku sedang memiliki harta. Lalu aku katakan, "Hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar dimana aku tidak pernah mengalahkan Abu Bakar sebelum ini. Aku datang kepada Rosululloh untuk menginfakkan sebagian dari harta milikku" Rosululloh bertanya kepadaku, "Lalu apa yang kamu sisakan untuk keluargamu" Aku katakan kepada Rosululloh bahwa aku meninggalkan (untuk keluargaku) seperti apa yang aku infakkan ( setengah harta )untuk keluargaku . Kemudian Abu Bakar datang kepada Rosululloh dengan menginfakkan seluruh hartanya. Rosululloh menanyakan padanya, "Lalu apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?" Abu Bakar menjawab, "Aku sisakan untuk mereka Alloh dan Rosululloh." Aku (`Umar) berkata setelah itu bahwa aku tidak mungkin untuk mengalahkannya dalam segala hal untuk selamanya.” (HR. Abu Daud wa Tirmidzi).

Ada kisah lain tentang beliau, baca ya dengan seksama anak-anak...
Ibnu Umar pernah ditanya, “Siapa yang memberikan fatwa di zaman Rosululloh?” Dia berkata, “Abu Bakar dan `Umar. Aku tidak tahu orang lain selain mereka berdua.” Pada suatu saat, Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah dihadapan para sahabat, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Alloh Yang Maha Agung telah memberikan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan akhirat. Lalu, hamba itu memilih apa yang ada di sisi Alloh.” Ketika mendengar hal itu, Abu Bakar menangis lalu berkata, “Kami menjadikan anak-anak dan ibu-ibu kami sebagai jaminan.” Kami (para shohabat ) merasa aneh dengan tangisannya yang spontan tatkala Rosululloh memberitahukan tentang seorang hamba yang diberi dua pilihan. Rosululloh adalah orang yang diberi pilihan itu, sedangkan Abu Bakar adalah orang yang pandai di antara kami. Rosululloh kemudian bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling setia dalam persahabatannya denganku dan dalam hartanya, adalah Abu Bakar. Seandainya aku diizinkan mengambil seseorang mejadi kekasih selain Robbku, pasti aku akan jadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Namun aku menjadikan dia sebagai saudara seagama yang penuh cinta.”
(HR. Bukhori wa Muslim)

Ibnu Katsir berkata, “Abu Bakar adalah sahabat yang paling baik bacaannya,yakni dialah yang paling mengerti tentang Al-Qur’an. Karena itu Rosululloh menjadikannya sebagai imam shalat para shohabat.” Beliau juga adalah yang paling memahami sunnah nabi.
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, “Kami diperintahkan memilih orang-orang (yang paling utama) di zaman Rosululloh, lalu kami memilih Abu Bakar, lalu `Umar, kemudian `Utsman.”
(HR. Bukhori)
Dari Muhammad bin `Alin Abi Tholib, dia berkata, “Aku menanyakan pada ayahku, siapa manusia yang paling baik setelah Rosululloh?” Beliau menjawab, “Abu Bakar.” Kemudian aku tanyakan lagi, “Siapa setelahnya?” Beliau menjawab, “`Umar.” Dan aku takut jika dia menyebut `Utsman setelahnya. Maka kukatakanpada beliau, “Setelah itu pasti Anda.” Namun beliau menjawab, “Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin.”(HR. Bukhari)

Ketahuilah juga bagaimana beliau diangkat menjadi kholifah ba`da nabi wafat.
Al-Waqidi meriwayatkan dari `Aisyah, “Sesungguhnya Abu Bakar di ba’iat pada saat Rosululloh wafat, pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah.”
Imam Az-Zuhri berkata, “Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Aku mendengar `Umar berkata pada hari itu (hari wafatnya Rosululloh) kepada Abu Bakar, "Naiklah ke atas mimbar," maka ia (`Umar) pun terus menuntut hingga Abu Bakar naik ke atas mimbar dan di ba’iat oleh seluruh kaum muslimin.”
Inilah bukti bahwa para shohabat dari kalangan Muhajirin maupun Anshor telah sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai kholifah.

Abu Bakar wafat pada hari Senin di malam hari. Ada pula yang mengatakan bahwa Abu Bakar wafat setelah maghrib (malam selasa) dan dikuburkan pada malam itu juga, yaitu tepatnya delapan hari sebelum berakhirnya bulan Jumadil Akhir 13 Hijriyah. Sebelum meninggal, Abu Bakar sakit selama lima belas hari.Sewaktu beliau sakit, Abu Bakar mewasiatkan agar tampuk pemerintahan kelak diberikan kepada `Umar bin Khathab.

Abu Bakar memimpin sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Beliau wafat pada umar 63 tahun. Di antara wasiat Abu Bakar kepada `Aisyah, “Aku tidak meninggalkan harta untuk kalian kecuali hewan yang sedang hamil, serta budak yang selalu membantu kita membuat pedang kaum muslimin. Oleh karena itu, jika aku wafat, tolong berikan seluruhnya kepada `Umar.” Ketika `Aisyah menunaikan wasiat ayahnya itu kepada `Umar, maka Umar berkata, “Semoga Alloh merohmati Abu Bakar. Sesungguhnya dia telah membuat kesulitan (untuk mengikutinya) bagi orang-orang yang menjadi kholifah setelahnya.”
Beliau dimakamkan berdampingan dengan makam Rosululloh yang terletak di dalam kamar `Aisyah. Beliau pun di shalatkan oleh `Umar bin Khathab.

Tidak ada komentar: